Sebenarnya
bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring
bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh
antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi penyakit campak
mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali
terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili ini. Untungnya campak
hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali terkena campak, setelah
itu biasanya tak akan terkena lagi.
Imunisasi campak merupakan salah satu
jenis imunisasi untuk mencegah penyakit campak. Penyakit ini banyak
menimpa kalangan bayi, balita serta anak pra-sekolah yang bisa
berpotensi mengakibatkan kejadian luar biasa (KLB) dan bisa berakibat
kematian.
Penyakit campak adalah infeksi virus
Paramyxovirus yang mudah menular. Tanda- tanda penyakit campak adalah
munculnya batuk, demam, ruam kulit dan peradangan selaput ikat mata
(konjungtiva). Jika tidak di imunisasi campak, wabah ini akan terjadi
selama kurun waktu 2-3 tahun terutama pada anak usia sebelum sekolah.
Pada saat ini campak hampir menimpa
400-an jiwa setiap hari atau 15 jiwa setiap jam di dunia. Namun penyakit
campak ini bisa dicegah melalui vaksinasi. Di negara Indonesia, sejak
tahun 1984 Kementerian Kesehatan melakukan program imunisasi campak pada
bayi usia 9 bulan dengan dosis pertama, lalu meningkat sampai 85% di
tahun 1990 dan bertahan sampai 92% pada tahun 2004.
Imunisasi campak ini merupakan salah satu
imunisasi dasar dari program dasar imunisasi yang dicanangkan oleh
pemerintah. Jadi bunda bisa melakukan vaksinasi ini di puskesmas,
posyandu, rumah sakit, atau dokter.
Jadi, Cegah penyakit campak ini dengan imunisasi campak saat bayi anda berusia 9 bulan dan diulang di usia 6 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar