Jumat, 14 Juni 2013

5 Fakta Unik Tentang Ka’bah

Ka’bah merupakan kiblat shalat bagi seluruh umat
Muslim sedunia. Lokasi Ka’bah berada di dalam
wilayah Masjidil Haram yang terletak di kota
Makkah, Arab Saudi. Musim Haji setiap tahunnya
di sini akan terasa dengan datangnya ribuan
kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia, di
samping juga melaksanakan Umrah maupun
berziarah ke sejumlah lokasi bersejarah di sana.
Ka’bah memiliki arti yang sangat penting bagi
umat Muslim. Berdasarkan sebuah riwayat,
Ka’bah merupakan bangunan pertama yang
diciptakan sejak penciptaan Bumi.
Ka’bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan
tempat-tempat sekitar Ka’bah termasuk depan
pintu Multazam merupakan tempat mustajab
untuk berdoa. Namun, tahukah Anda jika ternyata

ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan
Ka’bah?
Sedikitnya ada 5 fakta unik tentang Ka’bah. Yuk
simak.
1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi,
yang kemudian diketahui sebagai medan magnet.
Penemuan ini sempat mengguncang National
Aeronautics and Space Administration (NASA),
badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini
sempat dipublikasikan melalui internet.
Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang,
website yang mempublikasikan temuan itu hilang
dari dunia maya. Namun demikian, keberadaan
radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui
kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah,
tempat di mana Ka’bah berada.
Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata
bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan
ketika para astronot mengambil foto planet Mars,
radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti
Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah
di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
2. Zero Magnetism Area
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub
selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero
Magnetism Area’, artinya adalah apabila
seseorang mengeluarkan kompas di area
tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan
bergerak sama sekali karena daya tarik yang
sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah,
maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan
tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan
gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi
Ka’bah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji
seperti di-charge ulang oleh suatu energi
misterius dan ini adalah fakta yang telah
dibuktikan secara ilmiah.
3. Tekanan Gravitasi Tinggi
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area
dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini
menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun
peralatan teknologi lainnya tidak dapat
mengetahui isi di dalam Ka’bah.
Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga
menyebabkan kadar garam dan aliran sungai
bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan
shalat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas
meskipun tanpa atap di atasnya.
Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan
langsung kepada sistem imun tubuh untuk
bertindak sebagai pertahanan dari segala macam
penyakit.
4. Tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak
zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang
menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak
2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan.
Pembangunannya pun memerlukan waktu yang
lama karena dilakukan dari masa ke masa.
Menurut sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada
sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi,
karena sudah dipergunakan oleh para malaikat
untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa
terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke
muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa
ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
5. Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang
shalat di seluruh dunia, karena orang shalat di
seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi
semua berkiblat kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda
bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah,
dan juga menjadi pusat gerakan shalat sepanjang
waktu karena diketahui waktu shalat mengikuti
pergerakan matahari.
Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari
selalu ada orang yang sedang shalat. Jika
sekarang seseorang di sini melakukan shalat
Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat
akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya
atau dalam waktu yang bersamaan orang
Indonesia shalat Dhuhur orang yang lebih timur
melakukan shalat Ashar demikian seterusnya.
Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan
mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk
tidak mengenakan topi atau tutup kepala saat
beribadah haji juga memiliki banyak manfaat.
Rambut yang ada di tubuh manusia dapat
berfungsi sebagai antena untuk menerima energi
positif yang dipancarkan Ka’bah.
Sumber: belantaraindonesia. org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar